Rabu, 02 November 2011

FILOSOFI QURBAN


Tentu banyak sekali pelajaran yang bisa ambil dari ibadah qurban itu sendiri , disini saya akan coba mengambil filosofi dari ibadah qurban itu sendiri:

1.     Ibadah qurban sebagai wujud syukur kita pada Allah swt. Ibadah qurban diperintahkan oleh Allah  Swt, dalam Al Qur’an surat Al Kautsar. Allah Swt, mengaitkan langsung nikmat yang telah diberikannya dengan perintah shalat dan berqurban.Tentu pelajaran yang bisa kita ambil bahwasanya berqurban merupakan bentuk syukur kita kepada Allah Swt, dan karena pentingnya ibadah qurban ini Allah  Swt, mensejajarkannya dengan perintah Shalat.

2.      Ibadah qurban sebagai wujud kepatuhan kita kepada Allah Swt. Ibadah qurban memang tidak bisa kita lepaskan dari kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, dimana Nabi Ibrahim as karena perintah Allah  Swt, ia rela mengorbankan anak yang ia cintai Ismail as. Begitu juga dengan kita saat ini  kita dituntut untuk dapat mengorbankan sedikit harta yang kita cintai dan miliki untuk bukti kepatuhan kita pada Allah Swt.

3.     Ibadah qurban sebagai simbol pembuangan sifat kebinatangan yang ada pada diri kita. Ibadah qurban juga dikaitkan dengan pembuangan sifat-sifat hewani / kebinatangan yang ada pada diri kita . Karena pada diri kita juga terdapat sifat kebinatangan yang harus kita tinggalkan  dan ibadah qurban adalah sebagai simbol nya.

4.     Ibadah qurban menyatakan kepada kita bahwasanya manusia tidak layak untuk diqurbankan.  Ini terlihat ketikan Nabi Ibrahim as hendak menyemblih Ismail as lalu Allah Swt, menggantinya dengan seekor kibas / domba. Ini bermakna luas sekali, berarti manusia memiliki harkat dan martabat yang tinggi dan tidak pantas untuk diqurbankan (dijajah / dijual / dan perbuatan yang merendahkan manusia itu sendiri).

Sungguh masih banyak lagi filosofi dari ibadah qurban ini cukup untuk menunjukan ibadah qurban ini sangat luar biasa sekali bukan hanya sebatas seremonial saja. Dan juga mungkin ibadah qurban ini juga membuktikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin dimana pada hari qurban tersebut hampir di setiap belahan dunia manusia  akan merasakan makan daging qurban.

a.       Karakteristik Qurban.
1)       Qurban identik dengan pemotongan hewan ternak yang disyaratkan Syariah Islam.
2)       Dilaksanakan mengiringi perayaan hari raya Idul Adha.
3)       Hari Raya Idul Adha merupakan hari raya istimewa bagi kaum Muslimin karena merupakan perayaan paling akbar, paling besar, sehingga sering disebut sebagai Raya Agung, meskipun hari raya Idul Fitri sering dirayakan lebih meriah.
4)       Dilakukan setiap satu tahun satu kali pada bulan Zulhijah, pada tanggal 10,11,12, dan 13.
5)       Dilaksanakan setelah Wukuf di Padang Arafah yang merupakan salah satu ritual terpenting dalam rangkaian ibadah Haji.
6)       Qurban bisa dilakukan atas nama individu, meskipun juga  bisa dilakukan secara  bersama-sama.

b.      Urgensi Qurban.
a)       Qurban adalah produk Syariah Islam yang mengadung konsekuensi mengikat setiap Muslim untuk menjalankanya jika mampu sebagai sunah mu’aqad (dikuatkan, ditekankan untuk dilaksanakan, hampir menyamai ibadah wajib).
b)       Adanya syariah Qurban dalam Islam merupakan salah satu bentuk dan wujud kesempurnaan Islam sebagai rahmatan lil’alamin, membawa rahmat univeral untuk semua manusia.
c)       Ibadah qurban merupakan salah satu furqon, pembeda yang menegaskan keunikan dan keunggulan Islam dibandingkan dengan ajaran dan agama apapun. 
d)   Melaksanakan Qurban adalah ibadah sekaligus syiar da’wah Islamiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Coment Anda Disini