Jumat, 01 Juni 2012

Delapan Permintaan Seorang Hamba Kepada Sang Khaliq


Delapan Permintaan Seorang Hamba Kepada Sang Khaliq
Dalam uraian untaian doa mu’tabar yang selalu dibaca oleh Nabi SAW: “Allahumma inna nasaluka salamatan fiddin, wasalamatan dunia wal akhirah, waafiyatan fil jasadi, waziyadatan fil ‘ilmu, wabarakatan fir rizki, watau batan qoblal maut, warahmatan ‘indal maut, wamaghfiratan ba’dal maut.” Artinya: Yaa Allah ya Tuhan kami, kami minta keselamatan dalam persoalan agama kami, selamat dunia dan akhirat, sehat wal afiat tubuh kami, bertambahnya ilmu kami, keberkahan dalam rizki kami, taubat sebelum mati, mendapat rahmat saat kematian dan mendapat ampunan setelah kematian kami.
Dari untai doa itu, dapat mataeri ini diberi judul dengan: “Delapan Permintaan Seorang Hamba Kepada Sang Khaliq.” Dalam melaksanakan kewajiban agama seseorang harus benartidak boleh asal kewajiban selesai, jangan sampai dalam urusan agama tersendera dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, dengan alasan sibuk denga tugas kantor sehingga tidak melaksanakan kewajiban atau melalaikan shalat berjmaah, dan jangan sampai kita tidak khusu’ melaksanakan ibadah gara-gara kita memakan harta yang subhat apalagi yang haram karena danpak makanan haram bagi seorang hamba dalam ibadah sangat meanganggu sebagaimana wasiat Imam Al Ghazali.
Keselamatan dunia dan akhirat adalah tujuan ideal hidup seorang muslim, kuncinya adalah mencari kebahagian akhirat dengan tidak melupakan kebahagian dunia, seorang muslim harus mengikuti akan perkembangan dunia untuk hidup dunia dan beribadah sebagai bertangggngjawaban amal kita di akhirat, maka setiap pekerjaan sehari-hari contohnya sebagai aparatur peradilan jika diniatkan ibadah akan mendapatkan pahala disisi Allah SWT.
Seorang muslim yang tangguh adalah badan jasmaninya selalu sehat dan bugar, oleh sebab itu konsumsilah kebutuhan jasmani dengan cara pola hidup sehat, makan dan minumlah tapi jangan berlebih-lebihan, pola hidup sehat diawali  juga dari rizki yang halal, tidak menipu, tidak mempunyai prilaku korupsi dengan manipulasi data atau mencari rizki ditempat yang haram merupakan awal kesengsaraan dalam tubuh jasmani seorang muslim. Makanan yang bergizi, halal, dan tidak berlebih-lebihan merupakan kunci sehat dalam hidup.
Keberkahan rizki sangatlah penting, bukan persoalan kwanitasnya tapi nilainya yang terpenting, kunci kerberkahan adalah bersyukur dan qonaah atas karunia Allah SWT., jangan sampai terjerumus kelembah perbuatan korupsi hanya gara-gara ingin memperoleh harta melimpah ruah, apalah gunanya harta banyak yang diperoleh dari prilaku korupsi namun diakhir masa jabatan justru berurusan dengan Kejaksaan dan KPK.
Tobat sebelum nyawa berpisah dari badan merupakan cita-cita seorang hamba, namun bukan berarti baru melakukan tobat saat umur sudah tua renta, artinya ketika nyawa telah berpisah dengan jasad kita sebelumnya sudah melakukan tobat atas segala kekhilafan dan dosa yang kita perbuat, inilah yang dinamakan husnul khatimah ketika ajal menjeput.
Mendapatkan rahmat ketika sakratul maut merupkan pertolongan Allah SWT., karena saat meninggalnya seseorang merupakan masa-masa kritis sebab ketika itu syaitan akan selalu mengoda manusia untuk mengikuti jejak langkahnya yang sesat, rahmat itu tidak datang begitu saja namun berawal dari baiknya amal salama hidup melawan godaan syetan beserta nasir-anasirnya selama hidup dunia ini.
Dan mendapatkan ampunan dari segala kesalahan dan dosa selama hidup di dunia, tidak ada manusia yang ma’sum dan free dalam dosa, namun bukan berarti harus hidup dalam bergelimangan dosa ketika setelah kematian tetapi mendapat ampunan dari Allah SWT., sehingga tujuan hidup untuk mendapatkan selamat di akhirat kelak adalah kemurahan dariNya untuk mengampuni dosa-dosa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Coment Anda Disini